Sabtu, 22 Juni 2013

Tentang cinta

 “Maaf . . . saya sedang terburu-buru, maaf kan saya sekali lagi tuan”
Sekali lagi kata maaf yang hanya bisa diucapkan oleh Helena, gadis mungil memakai baju kedodoran itu langsung berlalu begitu saja tanpa meunggu jawab dari orang yang ditabraknya. Dia terlalu kalut saat melihat jam tanggan yang digunakannya, sampai-sampai dia tidak melihat orang lain lagi. Hari ini adalah hari pertama kerja namun dia sudah melakukan kesalahan besar, dia terlambat saat bangun tidur tadi pagi. Yah ini lah akibat dari kebiasaannya saat malam tiba dia tidak bisa tidur. Sebenarnya dia tidak perlu terburu-buru seperti orang gila untuk masalah yang satu ini. Karena tidak ada yang akan berani menggur dia. Dia adalah pemillik perusaahan dibidang percetan yang dia bangun ayahnya sendiri. Saat ini perusahan ini dilimpahkan kepadanya karena kesehatan ayahnya yang semakin memburuk.
Hari ini pertemuannya dengan seorang klayen ayahnya namun dia terlambat datang.
“maaf  tuan saya terlambat, diibu kota yang serba cepat seperti saat ini saya masih terjebak macet”  guman Helena saat setelah tiba didepan klayen ayahnya.
“tidak apa ibu Helena silakan duduk.”
Pertemuan itu berjalan singkat tampa hambatan, yang menghasilkan kerja sama yang saling menguntungkan kedua belah pihak.

========================================================

“aku berhasil ayah.” sapa Helena saat setelah sampai dirumah sakit, saat ini sudah jam pulang kantor. Saat seperti ini lah yang ditunggu Helena, saat dimana dia menjadi gadis biasa yang menjaga ayahnya, saat sebelum ia akan meneruskan perjalanan pulangnya meninggalkan beban kesibukan yang menimpanya seharian penuh.

“ayah aku menemui Alexa hari ini, dia kelihatan baik dan senang disana.” Helena menggenggam tangan ayahnya, untuk menguatkan dirinya dan merasakan debaran jantung ayahnya masih berdetak untuknya. Setetes air mata jatuh dari pipi Helena ketika mengenang masa dimana dia kehilangan saudara kembarnya, saat dimana dia menyaksikan darah segar keluar dari otak Alexa saat percobaan bunuh diri yang dilakukan didepan mata Helena.

Saat itu saat-saat kelam telah menyelimuti keluarga Helena, dimana ketika malam itu terjadi pertemuan antara kedua keluarga yang bisa dikatakan akan bahagia. Namun kebahagian itu seakan terenggut, seolah keluarga Helena tidak boleh merasakan kebahagian sedikit pun. Malam itu Beby salah seorang mantan kekasih tunanggan kembaranya membawa kabar berita yang membuat Alexa terguncang. Beby menggaku telah melahirkan anak Roy calon suami Alexa. Tentu saja mereka tidak percaya dengan ucapan gadis murahan itu. Namun semua bukti yang diberikan membenarkan semua tuduhan Beby terhadap Roy. Saat itu semua harapan dan kebahagian telah direnggut dari Alexa dan saat setelah pertemuan itu kembali hati dan perasaan Helena dihancurkan, Alexa bunuh diri dari lantai tiga rumahnya. Dia mati ditempat dengan begitu mengenaskan. Seakan cobaan belum cukup melihat Helena hancur, ayah Helena pun lantas mendapat serangan jantung saat setelah semuanya terjadi.

Kini semua itu telah menjadi mimpi buruk yang tidak terlupankan. Dan semuanya kini berjalan perlahan membaik, biarpun ayahnya yang mengalami struk total, namun Helena tetap bersukur setidaknya dia masih memiliki ayahnya.

“baiklah ayah aku pulang besok aku kan kemari dan menceritakan lagi tentang hari-hari melelahkan ini” pamit Helena mengecup dahi ayahnya.


============================================

TBC

malas ngelanjutinya -_-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar