Selasa, 05 Maret 2013

menulis


                                                                                perbedaan
                                                 
Selalu terbesit dalam hati aku ingin menulis, ingin dihargai dengan tulisan, ingin ku mengubah dunia ini dengan tulisan. Namun apa yang terjadi saat ku selesaikan tulisan aku malu dengan isinya dengan apa yang ku tulis bahkan tidak ku mengerti. Aku siboh yang selalu berharap tanpa di kerjakan. Aku tau akun salah tpi aku selalu malas untuk memulainya.
Pertanyaan seorang teman kemarin mengigatkan ku akan bayangan diri ku “ gima caranya nah supaya kita selalu semangat? Apa kita boleh memaksa kan diri saat kita malas?” pertanyaan itu lama ku jawab aku bingung, namun akirnya aku menjawab, “kalau menurut sanah sih gk tau karena semangat sanah pun  naik turun, tpi sanah ngak setuju kalau kita harus memaksakan diri” bodoh hati ku berbicara kala mulut ini memjawab dengan bodonya pertanyaan dia. Dia tidak setuju dengan aku ya memang aku selalu berfikir apa yang membuat aku bahagia, “ menurut ku nah kita harus memaksakan diri supaya kita sukses kalau misanya kita selalu masal?, ngak mood gimana?” aku tercenung ya di benar tapi aku masih dengan pendirian ku. Aku ttp tidak mau memangksakan diri kalau aku memang tidak suka atau pun tidak ingin karena aku tau hasilnya pasti buruk ya ini lah aku, manusia yang selalu memikrkan diri sendiri tapi terkadang aku juga merasa aku tidak memikirkan diri ku. Kalau aku sedang ingin mengerjakan sesuatu aku bakal ku kerjakan sampai selesai biar pun  itu sampai menguragi waktu tidur ku ya. Aku manusia yang hidup tergantung mood kalau aku sedang ingin pasti aku akan bertahan  dan menyelesaikannya kalau tidak aku tidak akan menyetuhnya .
Alasan” ini yang membuat aku memilih jalan ku sendiri, ya rata” teman di sekolah ingin menjadi memlanjukan kuliannya di jurusan AKUTANSI, MAJEMEN, ATAU PUN EKONOMI, aku yang sendirian beda aku mengambil jurusan FSRD aku tidak pernah berfikir bagai mana nnti cara mendaptkan uang atau bagai mana nnti aku akan bekerja, aku hanya berfikir apa yang ku suka harus ku kerjakan karena dengan itu semua aku bisa mendaptkan uang.
 Aku tau meraka yang merawat dan menjagaku selama ini akan marah tpi aku harus bagai mana? Ini ke inginan terbesarku dalam hidup. Dulu waktu mau masuk SMA aku disarankan mereka masuk disekolah ini, dan kalian tidak tau aku tidak nyaman dengan semuanya -_- walau pun aku bersukur kalian memasukan ku kesini karena aku bisa mengenal BINTALIS, bisa nonton TEATE, suatu seni yang ku sukai , seni drama ini. Aku mencoba untuk menerima saat ini dan aku rasa aku gagal, maaf  bu aku menjadi anak yang bandal, maka dari itu aku ingin menebus semuanya aku ingin memperbaikinya tolong berikan jalan itu, jalan untuk hidup ku aku mohon doa kan anakmu ini yang telah menyakiti hati mu agar ku bisa sedikit mengobati luka yang ku goreskan dihati mu.
Aku jahat aku tau itu aku tidak bilang kalau aku sebenarnya sudah mendaftar PTN kepada mu aku tidak mau bilang karena aku takut kau kecewa dengan pilihan ku. Doakan saja aku masuk ITB agar aku bisa membuat kalian banga maaf ITB pilihanku. Kemarin saat kau bilang “ mahal kali uang sekolah ITB itu coba 20 jt persemester” kau tau pas kau bilang aku takut tidak kau kasih kuliah disana, aku mencoba menjelaskan ada beasiswanya kok buk tenang aja. Tpi kau ttp bilang itu mahal kali aku semakin takut kau tak member restu, dan ada sedikit kebinggungan dihati ku aku tidak pernah bercerita kalau aku ingin masuk ITB tapi kenapa kau begitu tertarik membicarakan itb dengan ku.
Oh ya mungkin benar kata orang” kalau insting seorang ibu itu kuat sekali biar pun anaknya tidak member tau tapi dia tau apa yang ku pilih dank u inginkan. Tapi kenpa aku tidak diberi jalan juga? Oh ya allah aku berdoa semoga berjaln lancar semuanya semoga kau lancarkan.
Ya allah aku tau aku tidak pantas meminta karena aku ini manusia kotor aku malu meminta pada mu, aku segan aku selalu lari kepada mu kalu ku ingin tpi kalu ku tidak aku meninggal kan mu ya allah aku malu menghadap mu. Shalat saja aku jarang bagai mana aku bisa mendapt rahmat mu itu? Aku malu, aku kemabli tercenung saat tiba” dia seseorang yang baru ku kenal mengajak ku shalat ya allah aku malu, aku perempuan yang memakai hijab ini rasanya tidak pantas memakainya. aku berlindung adri hijab mu tapi aku tidak mau menjalankan perintah mu, pantas kah aku meminta? Ku berharap aku masih pantas, saat aku ingin dan benar” mau menjalankan perintah mu aku selalu tergoda untuk ,menundanya, ya allah ampuni hamba ini, ku berhap dan berdoa agar kau membukakan pitu hati ku ini yang tertutup aku malu ya allah setiap kali ayah ku marah karena kau tak shalat dan aku hati ini pun teriris saat dia yang menyuruh ku shalat beleum juga menjalankan perintah mu.
 Aku marah setiap kali aku dibanding”kan dengan dia kakak ku, kakak yang selalu menjadi pedoman dalam hidup ku sering kali menjado perbandingan orang tua ku, aku tau aku tidak pantas dia lbih dari aku, aku sadar itu tapi ya allah aku hanya ini mereka sadar kami berbeda kami memiliki kekuatan dan kelemahan masing” andai mereka tau aku tersakiti aku selalu berharap mereka membaca tulisan ini tulisan dalam tangin yang ku buat dalam kepedihan dalam luka dalam doa agar merekan tau anaknya yang selama ini diam selalu disakitin dengan perbandingan mereka .
Aku salah menulis semuanya dan mungkin dapat dibaca orang lain, tidak maksud menjekkan keluarga aku hanya berharp agar mereka yang membaca tau bagai mana sakitnya aku sebagai anak, bagai man perasaan kalau dibanding”kan itu. Aku menulis karena aku menguragi beban piskolog yang ku tanggung aku takut kalau aku hanya berdiam diri dan akan meledak kapan pun.  Lagi” yang akan kecewa mereka akan hacur melihat ku nnti kalau aku meledak.  Aku menjaga mereka yang ku kasih dan sayang berharap mereka berubah suatu saat nnti aku yakin itu, dan aku berjanji nnti nya aku memiliki anak aku tidak ingin mereka ,merasa apam yang ku rasa, dibanding” kan itu sakit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar