perbedaan
Selalu terbesit dalam hati aku ingin
menulis, ingin dihargai dengan tulisan, ingin ku mengubah dunia ini dengan
tulisan. Namun apa yang terjadi saat ku selesaikan tulisan aku malu dengan isinya
dengan apa yang ku tulis bahkan tidak ku mengerti. Aku siboh yang selalu
berharap tanpa di kerjakan. Aku tau akun salah tpi aku selalu malas untuk
memulainya.
Pertanyaan seorang teman kemarin
mengigatkan ku akan bayangan diri ku “ gima caranya nah supaya kita selalu
semangat? Apa kita boleh memaksa kan diri saat kita malas?” pertanyaan itu lama
ku jawab aku bingung, namun akirnya aku menjawab, “kalau menurut sanah sih gk
tau karena semangat sanah pun naik
turun, tpi sanah ngak setuju kalau kita harus memaksakan diri” bodoh hati ku
berbicara kala mulut ini memjawab dengan bodonya pertanyaan dia. Dia tidak
setuju dengan aku ya memang aku selalu berfikir apa yang membuat aku bahagia, “
menurut ku nah kita harus memaksakan diri supaya kita sukses kalau misanya kita
selalu masal?, ngak mood gimana?” aku tercenung ya di benar tapi aku masih
dengan pendirian ku. Aku ttp tidak mau memangksakan diri kalau aku memang tidak
suka atau pun tidak ingin karena aku tau hasilnya pasti buruk ya ini lah aku,
manusia yang selalu memikrkan diri sendiri tapi terkadang aku juga merasa aku
tidak memikirkan diri ku. Kalau aku sedang ingin mengerjakan sesuatu aku bakal
ku kerjakan sampai selesai biar pun itu
sampai menguragi waktu tidur ku ya. Aku manusia yang hidup tergantung mood
kalau aku sedang ingin pasti aku akan bertahan
dan menyelesaikannya kalau tidak aku tidak akan menyetuhnya .
Alasan” ini yang membuat aku memilih jalan
ku sendiri, ya rata” teman di sekolah ingin menjadi memlanjukan kuliannya di
jurusan AKUTANSI, MAJEMEN, ATAU PUN EKONOMI, aku yang sendirian beda aku
mengambil jurusan FSRD aku tidak pernah berfikir bagai mana nnti cara
mendaptkan uang atau bagai mana nnti aku akan bekerja, aku hanya berfikir apa
yang ku suka harus ku kerjakan karena dengan itu semua aku bisa mendaptkan
uang.
Aku
tau meraka yang merawat dan menjagaku selama ini akan marah tpi aku harus bagai
mana? Ini ke inginan terbesarku dalam hidup. Dulu waktu mau masuk SMA aku
disarankan mereka masuk disekolah ini, dan kalian tidak tau aku tidak nyaman
dengan semuanya -_- walau pun aku bersukur kalian memasukan ku kesini karena
aku bisa mengenal BINTALIS, bisa nonton TEATE, suatu seni yang ku sukai , seni
drama ini. Aku mencoba untuk menerima saat ini dan aku rasa aku gagal,
maaf bu aku menjadi anak yang bandal, maka
dari itu aku ingin menebus semuanya aku ingin memperbaikinya tolong berikan
jalan itu, jalan untuk hidup ku aku mohon doa kan anakmu ini yang telah menyakiti
hati mu agar ku bisa sedikit mengobati luka yang ku goreskan dihati mu.
Aku jahat aku tau itu aku tidak bilang
kalau aku sebenarnya sudah mendaftar PTN kepada mu aku tidak mau bilang karena
aku takut kau kecewa dengan pilihan ku. Doakan saja aku masuk ITB agar aku bisa
membuat kalian banga maaf ITB pilihanku. Kemarin saat kau bilang “ mahal kali
uang sekolah ITB itu coba 20 jt persemester” kau tau pas kau bilang aku takut
tidak kau kasih kuliah disana, aku mencoba menjelaskan ada beasiswanya kok buk
tenang aja. Tpi kau ttp bilang itu mahal kali aku semakin takut kau tak member restu,
dan ada sedikit kebinggungan dihati ku aku tidak pernah bercerita kalau aku
ingin masuk ITB tapi kenapa kau begitu tertarik membicarakan itb dengan ku.
Oh ya mungkin benar kata orang” kalau
insting seorang ibu itu kuat sekali biar pun anaknya tidak member tau tapi dia
tau apa yang ku pilih dank u inginkan. Tapi kenpa aku tidak diberi jalan juga? Oh
ya allah aku berdoa semoga berjaln lancar semuanya semoga kau lancarkan.
Ya allah aku tau aku tidak pantas meminta
karena aku ini manusia kotor aku malu meminta pada mu, aku segan aku selalu
lari kepada mu kalu ku ingin tpi kalu ku tidak aku meninggal kan mu ya allah
aku malu menghadap mu. Shalat saja aku jarang bagai mana aku bisa mendapt
rahmat mu itu? Aku malu, aku kemabli tercenung saat tiba” dia seseorang yang
baru ku kenal mengajak ku shalat ya allah aku malu, aku perempuan yang memakai hijab
ini rasanya tidak pantas memakainya. aku berlindung adri hijab mu tapi aku
tidak mau menjalankan perintah mu, pantas kah aku meminta? Ku berharap aku
masih pantas, saat aku ingin dan benar” mau menjalankan perintah mu aku selalu
tergoda untuk ,menundanya, ya allah ampuni hamba ini, ku berhap dan berdoa agar
kau membukakan pitu hati ku ini yang tertutup aku malu ya allah setiap kali
ayah ku marah karena kau tak shalat dan aku hati ini pun teriris saat dia yang
menyuruh ku shalat beleum juga menjalankan perintah mu.
Aku
marah setiap kali aku dibanding”kan dengan dia kakak ku, kakak yang selalu
menjadi pedoman dalam hidup ku sering kali menjado perbandingan orang tua ku,
aku tau aku tidak pantas dia lbih dari aku, aku sadar itu tapi ya allah aku
hanya ini mereka sadar kami berbeda kami memiliki kekuatan dan kelemahan masing”
andai mereka tau aku tersakiti aku selalu berharap mereka membaca tulisan ini
tulisan dalam tangin yang ku buat dalam kepedihan dalam luka dalam doa agar
merekan tau anaknya yang selama ini diam selalu disakitin dengan perbandingan
mereka .
Aku salah menulis semuanya dan mungkin
dapat dibaca orang lain, tidak maksud menjekkan keluarga aku hanya berharp agar
mereka yang membaca tau bagai mana sakitnya aku sebagai anak, bagai man
perasaan kalau dibanding”kan itu. Aku menulis karena aku menguragi beban piskolog
yang ku tanggung aku takut kalau aku hanya berdiam diri dan akan meledak kapan
pun. Lagi” yang akan kecewa mereka akan
hacur melihat ku nnti kalau aku meledak.
Aku menjaga mereka yang ku kasih dan sayang berharap mereka berubah
suatu saat nnti aku yakin itu, dan aku berjanji nnti nya aku memiliki anak aku
tidak ingin mereka ,merasa apam yang ku rasa, dibanding” kan itu sakit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar