Sekali lagi kata maaf yang hanya bisa diucapkan oleh
Helena, gadis mungil memakai baju kedodoran itu langsung berlalu begitu saja
tanpa meunggu jawab dari orang yang ditabraknya. Dia terlalu kalut saat melihat
jam tanggan yang digunakannya, sampai-sampai dia tidak melihat orang lain lagi.
Hari ini adalah hari pertama kerja namun dia sudah melakukan kesalahan besar,
dia terlambat saat bangun tidur tadi pagi. Yah ini lah akibat dari kebiasaannya
saat malam tiba dia tidak bisa tidur. Sebenarnya dia tidak perlu terburu-buru
seperti orang gila untuk masalah yang satu ini. Karena tidak ada yang akan
berani menggur dia. Dia adalah pemillik perusaahan dibidang percetan yang dia
bangun ayahnya sendiri. Saat ini perusahan ini dilimpahkan kepadanya karena
kesehatan ayahnya yang semakin memburuk.
Hari ini pertemuannya dengan seorang klayen ayahnya
namun dia terlambat datang.
“maaf tuan
saya terlambat, diibu kota yang serba cepat seperti saat ini saya masih
terjebak macet” guman Helena saat
setelah tiba didepan klayen ayahnya.
“tidak apa ibu Helena silakan duduk.”
Pertemuan itu berjalan singkat tampa hambatan, yang
menghasilkan kerja sama yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
========================================================
“aku berhasil ayah.” sapa Helena saat setelah sampai
dirumah sakit, saat ini sudah jam pulang kantor. Saat seperti ini lah yang
ditunggu Helena, saat dimana dia menjadi gadis biasa yang menjaga ayahnya, saat
sebelum ia akan meneruskan perjalanan pulangnya meninggalkan beban kesibukan
yang menimpanya seharian penuh.
“ayah aku menemui Alexa hari ini, dia kelihatan baik
dan senang disana.” Helena menggenggam tangan ayahnya, untuk menguatkan dirinya
dan merasakan debaran jantung ayahnya masih berdetak untuknya. Setetes air mata
jatuh dari pipi Helena ketika mengenang masa dimana dia kehilangan saudara
kembarnya, saat dimana dia menyaksikan darah segar keluar dari otak Alexa saat
percobaan bunuh diri yang dilakukan didepan mata Helena.
Saat itu saat-saat kelam telah menyelimuti keluarga Helena,
dimana ketika malam itu terjadi pertemuan antara kedua keluarga yang bisa
dikatakan akan bahagia. Namun kebahagian itu seakan terenggut, seolah keluarga Helena
tidak boleh merasakan kebahagian sedikit pun. Malam itu Beby salah seorang
mantan kekasih tunanggan kembaranya membawa kabar berita yang membuat Alexa
terguncang. Beby menggaku telah melahirkan anak Roy calon suami Alexa. Tentu saja
mereka tidak percaya dengan ucapan gadis murahan itu. Namun semua bukti yang
diberikan membenarkan semua tuduhan Beby terhadap Roy. Saat itu semua harapan
dan kebahagian telah direnggut dari Alexa dan saat setelah pertemuan itu
kembali hati dan perasaan Helena dihancurkan, Alexa bunuh diri dari lantai tiga
rumahnya. Dia mati ditempat dengan begitu mengenaskan. Seakan cobaan belum
cukup melihat Helena hancur, ayah Helena pun lantas mendapat serangan jantung
saat setelah semuanya terjadi.
Kini semua itu telah menjadi mimpi buruk yang tidak
terlupankan. Dan semuanya kini berjalan perlahan membaik, biarpun ayahnya yang
mengalami struk total, namun Helena tetap bersukur setidaknya dia masih
memiliki ayahnya.
“baiklah ayah aku pulang besok aku kan kemari dan
menceritakan lagi tentang hari-hari melelahkan ini” pamit Helena mengecup dahi
ayahnya.
============================================
TBC
malas ngelanjutinya -_-