Sabtu, 14 Juni 2014

Untuk Ayah




Sendiri ku tinggal engkau karena Egoku
Ku tahu kau menangis kala aku tak disisimu
Pergi menjauh adalah pilihan terberat ku
Bukan aku tak sayang terhadap mu

Namun pilihan ini harus ku jalani
Maaf aku tak lagi menjadi gadis kecil
Yang selalu ada menggantikan mu jika kau sedang tidak dirumah
Maaf aku tak bisa menjaga amah mu

Banyak hal yang telah kau lalui begitu berat
Namun kau masih bisa tersenyum
Walau yang ku butuhan adalah kebersamaan bukan Uang
Namun aku bersukur masih bisa melihat mu

Masih segar dalam ingatan  seorang gadis kecil menangis karena cambuk mu
Saat itu aku marah membenci bahkan memaki
Namun saat ini berbeda aku bersukur
Karena itu pelajaran terbaik dalam hidup seorang anak

Aku bahkan belum apa-apa belum bisa memberikan yang aku mau
Namun egoku telah menyuruh ku pergi
Maaf ayah kata itu telah menggambarkan rasa sesalku
Aku tak mungkin kembali pada apa yang telah aku pilih

Ini aku anak mu yang mengambil sifat keras kepalamu
Pernah kah kau banga kepada ku 1 kali saja?
Aku kira belum, aku belum memberikan mu ketenangan
Tapi tau kah kau aku bahkan lebih baik disini? karena aku ada rumah yang bisa aku tinggali dengan tenang.

Sering kali kau bertanya "Apa yang kurang Nakku?"
Tak tak ada yang kurang selain kebersamaan kita seperti dulu
Saat kau masih memiliki waktu untuk anak mu
Taukah kau aku begitu bangga memiliki ayah seperti mu?

Meski tak punya waktu kau masih Punya kehangatan seorang ayah yang selalu menyediakan rasa hangat ketika mereka menentang pilihan ku kau memberikan kehangatan seorang ayah pilihan seorang ayah yang selalu kau kembalikan kepada aku yang berhak menentukan hidup, perasaan teduh kala kau menyuruh ku membuat makanan untuk mu meski selalu komentar pedas kau ucap.

Aku bersukur dan masih beruntung bisa melihatmu dan masih tau kau bernapas didunia ini.
Ini keberuntungan yang selalu aku sukuri
Aku sadar aku tak boleh meminta banyak selain Jaga kesehatan karena aku tak disampingmu saat ini.

Mengigatkanmu tentang meminum susu sampai habis
Mengigatkanmu meminum air putih setelah makan.
mengigatkanmu membawa saputangan dan topi saat kau berangkat kerja
Maaf dan terima kasih untuk semuanya
karena aku tak kan bisa membalasmu :)

Selamat hari ayah meski ku tau setiap hari adalah hari ayah karena keringatmu yang setiap hari terkuras demi sebutir nasi
Terima kasih


Dari anakmu yang tak lagi disampingmu

Selasa, 15 April 2014

Tiba Saat ini

                                                        Tiba Saat Ini


Akhir penantian berujung sia
Sisa waktu bergulir
Toreh kan duka
Malam tak kunjung datang

Mimpi terakhir tak ada kesan
Tibul fikiran negatif
Aku cari seuntai benang
Agar satukan kita yang terpisah

Mamun saat tersadar
Benang itu menjerat kita
Tak ada kata indah dan bahagia
Tak ada kebebasar


Ternyata luka yang ku tawarkan
Bukan cinta
Ingin ku putus benang namum kau menolak
Apa mau mu kasih?


Kau tau aku tak ingin ini jadi duka
Namun apa mau dikata?
Kata kau acuhkan
Tindakan kau diam kan


Cukup aku bukan boneka
Setiap saat ada saat kau ingin bermain
Tak aku tak bodoh
Aku bukan binatang yang tak punya akal


Ku tawar kau dengan kebebasan
Kau pilih dengan kurungan
Ku ajak kau melangkah
Kau diam seperti patung


Masa lalu Menjadi mimpi buruk
Pilihan melangkah kedepan adalah mimpi indah
Salah saat tak punya keberanian
Cukup aku ada disampingmu apa yang kau takut?



Aku bayang hanya bayang
Tak mungkin kita terpisah
Karena AKU BAYANG MU




Medan 15/04/2014 jam 23:23
N1N66R47